This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) | Prakerin BLC Telkom Klaten


A.Pendahuluan
  • Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
    HTTP adalah sebuah protokol meminta/menjawab antara klien dan server. Sebuah klien HTTP (seperti web browser atau robot dan lain sebagainya), biasanya memulai permintaan dengan membuat hubungan ke port tertentu di sebuah server Webhosting tertentu (biasanya port 80). Klien yang mengirimkan permintaan HTTP juga dikenal dengan user agent. Server yang meresponsnya, yang menyimpan sumber daya seperti berkas HTML dan gambar, dikenal juga sebagai origin server. Di antara user agent dan juga origin server, bisa saja ada penghubung, seperti halnya proxy, gateway, dan juga tunnel.
B.Maksud Dan Tujuan
  • Memahami HTTP Dan Cara Kerjanya
C.Metode Permintaan
  • HTTP menetapkan sembilan metode (kadang disebut "verbs") yang menunjukkan tindakan yang ingin dilakukan terhadap sumber teridentifikasi. Hal yang diwakili sumber ini, berupa data yang sudah ada atau data yang diciptakan secara dinamis, bergantung pada implementasi peladen. Biasanya sumber ini berkaitan dengan berkas atau keluaran dari berkas pelaksana yang menetap di peladen.
    Metode Permintaan Penjelasan
    HEAD Meminta tanggapan yang identik dengan tanggapan yang sesuai dengan permintaan GET, namun tanpa badan tanggapan. Ini berguna untuk mengakses informasi meta yang tertulis dalam kepala tanggapan tanpa perlu mengangkut seluruh konten.
    GET Meminta representasi sumber tertentu. Permintaan menggunakan GET (dan beberapa metode HTTP lain) "tidak boleh memiliki kepentingan melakukan tindakan selain pengaksesan". W3C telah menerbitkan prinsip panduan mengenai perbedaan ini dengan menyatakan, "desain aplikasi web harus mematuhi prinsip di atas, serta batasan sejenis."
    POST Mengirimkan data untuk diproses (misalnya dari bentuk HTML) ke sumber teridentifikasi. Data dimasukkan dalam badan permintaan. Ini dapat menghasilkan pembentukan sumber baru atau pemutakhiran sumber yang sudah ada atau keduanya.
    PUT Mengunggah representasi sumber tertentu.
    DELETE Menghapus sumber tertentu.
    TRACE Menggaungkan kembali permintaan yang diterima, sehingga klien dapat melihat perubahan atau tambahan yang dilakukan oleh peladen perantara.
    OPTIONS Mengembalikan metode HTTP yang didukung peladen untuk URL tertentu. Ini dapat digunakan untuk memeriksa fungsionalitas peladen web dengan meminta '*' daripada fungsionalitas sumber tertentu.
    CONNECT Menukarkan koneksi permintaan dengan terowongan TCP/IP transparan, biasanya untuk memfasilitasi komunikasi terenkripsi SSL (HTTPS) melalui proksi HTTP tak terenkripsi.
    PATCH Menerapkan modifikasi parsial terhadap sumber
     
  • HTTP diminta untuk mengimplementasikan sedikitnya metode GET dan HEAD dan jika mungkin, metode OPTIONS 
D.Sesi HTTP
  • Sebuah sesi HTTP adalah urutan transaksi permintaan dan respons jaringan dengan menggunakan protokol HTTP. Sebuah klien HTTP akan memulai sebuah permintaan. Klien tersebut akan membuka sebuah koneksi Transmission Control Protocol|Transmission Control Protocol (TCP) ke sebuah port tertentu yang terdapat dalam sebuah host (umumnya port 80 atau 8080). Server yang mendengarkan pada port 80 tersebut akan menunggu pesan permintaan klien. Saat menerima permintaan, server akan mengirimkan kembali baris status, seperti "HTTP/1.1 200 OK", dan pesan yang hendak diminta, pesan kesalahan atau informasi lainnya.

    Berikut ini adalah contoh transaksi yang dilakukan oleh server dan klien S = Server C = Clients

    C : (Inisialisasi koneksi)
    C : GET /index.htm HTTP/1.1
    C : Host: www.wikipedia.org
    S : 300 OK
    S : Mime-type: text/html
    S :
    S : -- data dokumen --
    S : (close connection)
E.Refrensi

Menghitung IP Address | Prakerin BLC Telkom Klaten

Assalamualaikum Wr Wb
kali ini saya akan melakukan cara menghitung IP Address secara default maupun secara sederhana.
Semoga Bermanfaat !!!

A. Pendahuluan
  • Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (untuk IPv4 atau IP versi 4), dan 128 bit (untuk IPv6 atau IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.
    Sistem pengalamatan IP ini terbagi menjadi dua, yakni:
  •  
B. Latar Belakang
  • Menghitung IP Address
C. Maksud dan Tujuan
  • Agar kita bisa menghitung IP Address
D. Proses Perhitungan
  • Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
  • Representasi Alamat
    • Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
      Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
      • Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
        Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
        Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
      • Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.  
  • Jenis-Jenis Alamat
    • Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
      • Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
      • Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
      • Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
  • Kelas-Kelas IP
    • Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. 
Kelas Alamat IP Oktet pertama
(desimal)
Oktet pertama
(biner)
Digunakan oleh
Kelas A 1–126 0xxx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala besar
Kelas B 128–191 10xx xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala menengah hingga skala besar
Kelas C 192–223 110x xxxx Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
Kelas D 224–239 1110 xxxx Alamat multicast (bukan alamat unicast)
Kelas E 240–255 1111 xxxx Direservasikan;umumnya digunakan sebagai alamat percobaan (eksperimen); (bukan alamat unicast)
  • Kelas A
    • Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
  • Kelas B
    • Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
       
  • Kelas C
    • Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
       
  • Kelas D
    • Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, namun berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
       
  • Kelas E
    • Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental" atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
       

Kelas Alamat Nilai oktet pertama Bagian untuk Network Identifier Bagian untuk Host Identifier Jumlah jaringan maksimum Jumlah host dalam satu jaringan maksimum
Kelas A 1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
Kelas B 128–191 W.X Y.Z 16,384 65,534
Kelas C 192–223 W.X.Y Z 2,097,152 254
Kelas D 224-239 Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address Multicast IP Address
Kelas E 240-255 Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen Dicadangkan; eksperimen


  • Perhitungan IP
    • Biner Ke Desimal
      • MIsal : 10100101.00111001.11110000.00001000
      • Dengan Default
        • cara menghitung yaitu dari sebelah kanan
00001000
2^7*0 / 2^6*0 / 2^5*0 / 2^4*0 / 2^3*1 / 2^2*0 / 2^1*0 / 2^0*0
   0           0           0           0           8            0           0           0      = 8

11110000
2^7*1 / 2^6*1 / 2^5*1 / 2^4*1 / 2^3*0 / 2^2*0 / 2^1*0 / 2^0*0
 128        64         32         16          0            0           0           0      = 240

00111001                                                                                                                      
2^7*0 / 2^6*0 / 2^5*1 / 2^4*1 / 2^3*1 / 2^2*0 / 2^1*0 / 2^0*1
   0           0          32         16           8           0           0           1     = 51

10100101
2^7*1 / 2^6*0 / 2^5*1 / 2^4*0 / 2^3*0 / 2^2*1 / 2^1*0 / 2^0*1
 128         0          32          0           0            4           0           1     = 165

Jadi IP,nya yaitu : 165.51.240.8
                           : Kelas B
    • Desimal ke Biner 
      • Misal 192.168.32.1
      • Dengan sederhana
        • Menghitung dari sebelah kiri
     192     .     168     .     32       .       1
11000000.10101000.00100000.00000001

128  .  64  .  32  .  16  .  8  .  4  .  2  .  1

        • Untuk penghitungan desimal ke biner ini kita membuat angka dengan sesuai kapasitas flashdisk.
        • cara,nya yaitu kita menjumlahkan dari angka kapasitas flshdisk tadi, Contoh : 192 =  128+64=192 
        • untuk angka binernya, angka dari yang sudah kita jumlahkan tadi kita rubah menjadi angka =1, jadi angka 128 dan 64 tadi kita rubah menjadi angka biner =1
        • jadi = 11000000  

Sekian yang sudah saya paparkan jika ada kesalahan tulis aja di komentar
Coba kalian praktikkan !!
Terima Kasih
Wassalamualaikum Wr Wb


E. Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4

DE (Desktop Environment) | Prakerin BLC Telkom Klaten


Assalamualaikum Wr Wb
Kali ini saya akan sharing tentang apa itu Desktop Environment dan Macam-Macam,nya
Semoga Bermanfaat !!!

A.Pendahuluan

  • Pada komputer, sebuah lingkungan desktop (Desktop Environment) umumnya merujuk ke gaya grafis antarmuka pengguna (GUI = Graphical User Interface) yang mememperlihatkan kiasan desktop di layar komputer modern. Lingkungan desktop adalah alternatif yang paling populer sebagai pengganti antarmuka baris perintah (command line interface) (CLI) yang saat ini umumnya digunakan terbatas oleh para pakar komputer. Sebuah lingkungan desktop biasanya terdiri dari ikon, sistem jendela (window), bilah alat (toolbar), map (folder), latar belakang (wallpaper), dan gawit layartama (desktop widgets).  Sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS X masing-masing mempunyai lingkungan desktop tersendiri. UNIX/Linux juga mempunyai berbagai lingkungan desktop
  • Sejarah Desktop Environment .
    Apple Inc. adalah pengembang sistem operasi pertama yang menyediakan lingkungan desktop pada komputer pribadi, yaitu di Apple Lisa. Namun lingkungan desktop pertama dibuat oleh Xerox, dan telah dijual dalam Xerox Alto pada tahun 1970-an. Alto sebenarnya dimaksudkan oleh Xerox untuk menjadi komputer kantor pribadi, tetapi gagal di pasar karena buruknya pemasaran dan harga yang sangat tinggi.Saat ini, hampir semua komputer pribadi sudah dipasang dengan sistem operasi yang menyediakan sebuah lingkungan desktop. Umumnya, komputer-komputer dengan sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS yang memiliki lingkungan desktop yang relatif tak dapat diubah-ubah.Lingkungan desktop lainnya yang semakin populer, adalah yang diperuntukkan bagi sistem operasi Linux (atau keluarga Unix lainnya) yang menggunakan X Window System termasuk KDE, GNOME, Xfce dan Common Desktop Environment (CDE).
    Sejumlah lingkungan desktop lain juga ada, termasuk (namun tidak terbatas pada): Aston, Equinox Desktop Environment (EDE), Graphical Environment Manager (GEM), IRIX Interactive Desktop, Java Desktop System (JDS) dari Sun, Mezzo, Proyek Looking Glass, ROX Desktop, UDE, Xito, XFast. Ada lagi pengelola jendela (window manager) yang dapat berdiri sendiri tanpa menggunakan lingkungan desktop namun menggunakan komponen-komponen yang fungsinya mirip dengan lingkungan desktop, seperti Enlightenment. Juga Window Maker dan AfterStep, yang keduanya menggunakan fitur GUI dari NEXTSTEP.Selain itu, juga ada turunan Workbench (lingkungan desktop dari sistem operasi Amiga), yang dipakai AmigaOS 4.0, MorphOS dengan lingkungan desktop Ambient, ScalOS, AROS dengan Zune sebagai lingkungan antarmuka, dll. Ada pula Workplace Shell pada IBM OS/2 atau eComStation. Proyek BumpTop adalah DE eksperimen dengan pendekatan tiga dimensi menampilan meja kerja maya (virtual) sehingga dokumen-dokumen dapat diatur bagaikan di atas meja kerja sesungguhnya.
B.Maksud Dan Tujuan
  • Mengetahui Berbagai macam tampilan desktop environment yang ada di linux / unix
C.Latar Belakang
  • Karena saya bosan dengan tampilan desktop laptop saya, maka saya beralih menggunakan desktop yang berbeda dari yang sebelumnya
D.Macam Macam Desktop Environment
  • GNOME adalah lingkungan desktop dan antarmuka grafik pengguna yang berjalan di atas sistem operasi. GNOME secara keseluruhan terdiri dari perangkat lunak bebas dan gratis. GNOME merupakan proyek internasional untuk menciptakan kerangka, aplikasi perangkat lunak untuk desktop, dan juga untuk mengatur peluncuran, penanganan file dan manajemen tugas jendela (window).
  • KDE (K Desktop Environment) adalah lingkungan desktop (desktop environment) dan platform pengembangan aplikasi yang dibangun dengan toolkit Qt dari Trolltech. KDE dapat ditemui pada berbagai sistem Unix, termasuk Linux, BSD, dan Solaris. KDE juga tersedia untuk Mac OS X dengan bantuan lapisan X11 dan untuk Microsoft Windows dengan bantuan Cygwin.
  • Xfce ([ɛks ɛf si ː i ː] ) merupakan perangkat lunak bebas desktop untuk Unix dan platform mirip Unix lainnya, seperti Linux, Solaris dan BSD. Tujuannya: cepat, ringan, menarik secara visual dan mudah digunakan.
E.Refrensi

Mengenal Jenis dan Tipe VPN di MikroTik | Prakerin BLC Telkom Klaten


Assalamualaikum Wr Wb
kali ini saya akan sharing sedikit tentang VPN.
Semoga Bermanfaat !!!

A. Pendahuluan 
  • Virtual Private Network (VPN) adalah suatu metode untuk mengkoneksikan antar node jaringan dengan cara memanfaatkan koneksi Internet (Jaringan Publik/WAN) dan menggunakan protokol yang terenkripsi sehingga lebih aman. VPN merupakan salah satu solusi jitu untuk menghubungkan beberapa lokasi yang berjauhan dengan mudah memanfaatkan koneksi Internet masing-masing lokasi.
B. Maksud dan Tujuan
  • Memahami dan mengenal apa itu VPN
C. Pembahasan
  • VPN (Virtual Private Network) yaitu sebuah koneksi private yang melalui jaringan publik (dalam hal ini internet). Disini ada 2 kata yang dapat kita garis bawahi yaitu:
    • virtual network, yang berarti jaringan yang terjadi hanya bersifat virtual. Tidak ada koneksi jaringan secara riil antara 2 titik yang akan berhubungan.
    • private, jaringan yang terbentuk bersifat private dimana tidak semua orang bisa mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi sehingga tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik.
  • Dengan VPN ini kita seolah-olah membuat jaringan didalam jaringan atau biasa disebut tunnel (terowongan). Tunneling adalah suatu cara membuat jalur privat dengan menggunakan infrastruktur pihak ketiga. VPN menggunakan salah satu dari tiga teknologi tunneling yang ada yaitu: PPTP, L2TP dan standar terbaru, Internet Protocol Security (biasa disingkat menjadi IPSec). VPN merupakan perpaduan antara teknologi tunneling dan enkripsi.
  • VPN pada Mikrotik support beberapa metode, seperti : PPTP, L2TP, SSTP, dan OpenVPN. Dengan adanya beberapa opsi ini, kita perlu memilih tipe VPN yang cocok untuk jaringan kita. Secara umum semua type tersebut memiliki fungsi yg sama. Yang membedakan adalah autentikasi dan enkripsi yg digunakan.
    • PPTP (Point to Point Tunnel Protocol) 
      PPTP merupakan salah satu type VPN yang paling sederhana dalam konfigurasi. Selain itu juga fleksibel. Mayoritas operating system sudah support sebagai PPTP Client, baik operating system pada PC ataupun gadget seperti android. Komunikasi PPTP menggunakan protokol TCP port 1723, dan menggunakan IP Protocol 47/GRE untuk enkapsulasi paket datanya. Pada setting PPTP, kita bisa menentukan network security protocol yang digunakan untuk proses autentikasi PPTP pada Mikrotik, seperti pap, chap, mschap dan mschap2. Kemudian setelah tunnel terbentuk, data yang ditransmisikan akan dienkripsi menggunakan Microsoft Point-to-Point Encryption (MPPE). Proses enskripsi biasanya akan membuat ukuran header paket yang ditransmisikan akan bertambah. Jika kita monitoring, traffic yang melewati tunnel PPTP akan mengalami overhead ± 7%.
    • L2TP (Layer 2 Tunnel Protocol)
      L2TP merupakan pengembangan dari PPTP ditambah L2F. Network security Protocol dan enkripsi yang digunakan untuk autentikasi sama dengan PPTP. Akan tetapi untuk melakukan komunikasi, L2TP menggunakan UDP port 1701. Biasanya untuk keamaanan yang lebih baik, L2TP dikombinasikan dengan IPSec, menjadi L2TP/IPSec. Contohnya untuk Operating system Windows, secara default OS Windows menggunakan L2TP/IPSec. Akan tetapi, konsekuensinya tentu saja konfigurasi yang harus dilakukan tidak se-simple PPTP. Sisi client pun harus sudah support IPSec ketika menerapkan L2TP/IPSec. Dari segi enkripsi, tentu enkripsi pada L2TP/IPSec memiliki tingkat sekuritas lebih tinggi daripada PPTP yg menggunakan MPPE. Traffic
      yang melewati tunnel L2TP akan mengalami overhead ± 12%
    • SSTP (Secure Socket Tunneling Protocol)
      Untuk membangun VPN dengan metode SSTP diperlukan sertifikat SSL di masing-masing perangkat, kecuali keduanya menggunakan RouterOS. Komunikasi SSTP menggunakan TCP port 443 (SSL), sama hal nya seperti website yang secure (https). Anda harus memastikan clock sudah sesuai dengan waktu real jika menggunakan certificate. Manyamakan waktu router dengan real time bisa dengan fitur NTP Client. Sayangnya belum semua OS Support VPN dengan metode SSTP. Traffic yang melewati tunnel SSTP akan mengalami overhead ± 12%.
    • OpenVPN
      VPN ini Biasa digunakan ketika dibutuhkan keamanan data yg tinggi. Secara default, OpenVPN menggunakan UDP port 1194 dan dibutuhkan certificate pada masing-masing perangkat untuk bisa terkoneksi. Untuk client compatibility, OpenVPN bisa dibangun hampir pada semua Operating System dengan bantuan aplikasi pihak ketiga. OpenVPN menggunakan algoritma sha1 dan md5 untuk proses autentikasi, dan menggunakan beberapa chiper yaitu blowfish128, aes128, aes192 dan aes256. Trafik yang melewati tunnel OpenVPN akan mengalami overhead ± 16%.
  • Beberapa keuntungan dari teknologi VPN diantaranya adalah:
    • Remote Access, dengan VPN kita dapat mengakses komputer atau jaringan kantor, dari mana saja selama terhubung ke internet
    • Keamanan, dengan koneksi VPN kita bisa berselancar dengan aman ketika menggunakan akses internet publik seperti hotspot atau internet cafe.
    • Menghemat biaya setup jaringan, VPN dapat digunakan sebagai teknologi alternatif untuk menghubungkan jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan public yang sudah ada tanpa perlu membangun jaringan pribadi.
    • dan lain2 yang saya belum mengerti
  •  beberapa kekurangan dari VPN diantaranya adalah:
    • Koneksi internet (jaringan publik) yang tidak bisa kita prediksi. Hal ini dapat kita maklumi karena pada dasarnya kita hanya "nebeng" koneksi pada jaringan pihak lain sehingga otomatis kita tidak mempunyai kontrol terhadap jaringan tersebut.
    • Perhatian lebih terhadap keamanan. Lagi-lagi karena faktor penggunaan jaringan publik, maka kita perlu memberikan perhatian yang lebih untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN.
    • dan lain2 yang saya belum mengerti
Sekian mungkin sharing dari saya
Semoga Bermanfaat !!!
Wassalamualaikum Wr Wb
 
  • Referensi : https://mikrotikindo.blogspot.co.id/2017/01/mengenal-jenis-dan-tipe-vpn-di-mikrotik.html 

Port Jaringan Komputer | Prakerin BLC Telkom Klaten


 Assalamualaikum Wr Wb
Kali ini saya akan sharing tentang beberapa port yang ada pada jaringan komputer,
Semoga Bermanfaat !!

A.Pendahuluan

  • Dalam protokol jaringan TCP/IP, sebuah port adalah mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya dan program di dalam jaringan. Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Sehingga, port juga mengidentifikasikan sebuah proses tertentu di mana sebuah server dapat memberikan sebuah layanan kepada klien atau bagaimana sebuah klien dapat mengakses sebuah layanan yang ada dalam server. Port dapat dikenali dengan angka 16-bit` (dua byte) yang disebut dengan Port Number dan diklasifikasikan dengan jenis protokol transport apa yang digunakan, ke dalam Port TCP dan Port UDP. Karena memiliki angka 16-bit, maka total maksimum jumlah port untuk setiap protokol transport yang digunakan adalah 65536 buah.
B.Maksud Dan Tujuan
  • Mengetahui nomor port jaringan komputer
C.Penomoran Port TCP/UDP
  • Penomoran port tcp/udp dibagi lagi menjadi tiga jenis
    • Well-known Port: yang pada awalnya berkisar antara 0 hingga 255 tetapi kemudian diperlebar untuk mendukung antara 0 hingga 1023. Port number yang termasuk ke dalam well-known port, selalu merepresentasikan layanan jaringan yang sama, dan ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA). Beberapa di antara port-port yang berada di dalam range Well-known port masih belum ditetapkan dan direservasikan untuk digunakan oleh layanan yang bakal ada pada masa depan. Well-known port didefinisikan dalam RFC 1060.
      Port Jenis Port Keyword Digunakan oleh
      0 TCP, UDP T/A. Dicadangkan, tidak digunakan.
      1 TCP, UDP TCPmux TCP Port Service Multiplexer
      2 TCP, UDP compressnet Management Utility
      3 TCP, UDP compressnet Compression Process
      4 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      5 TCP, UDP rje Remote Job Entry
      6 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      7 TCP, UDP echo Echo
      8 TCP, UDP T/A
      9 TCP, UDP discard Discard;alias=sink null
      10 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      11 TCP, UDP systat Active Users; alias = users
      12 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      13 TCP, UDP daytime Daytime
      14 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      15 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan (sebelumnya: netstat)
      16 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      17 TCP, UDP qotd Quote of the Day; alias = quote
      18 TCP, UDP msp Message Send Protocol
      19 TCP, UDP chargen Character Generator; alias = ttytst source
      20 TCP, UDP ftp-data File Transfer Protocol (default data)
      21 TCP, UDP ftp File Transfer Protocol (control), connection dialog
      22 TCP, UDP SSH Putty
      23 TCP, UDP telnet Telnet
      24 TCP, UDP
      Any private mail system
      25 TCP, UDP smtp Simple Mail Transfer Protocol; alias = mail
      26 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      27 TCP, UDP nsw-fe NSW User System FE
      28 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      29 TCP, UDP msg-icp MSG ICP
      30 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      31 TCP, UDP msg-auth MSG Authentication
      32 TCP, UDP
      Belum ditetapkan
      33 TCP, UDP dsp Display Support Protocol
      34 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      35 TCP, UDP
      Any private printer server
      36 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      37 TCP, UDP time Time; alias = timeserver
      38 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      39 TCP, UDP rlp Resource Location Protocol; alias = resource
      40 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      41 TCP, UDP graphics Graphics
      42 TCP, UDP nameserver Host Name Server; alias = nameserver
      43 TCP, UDP nicname Who Is; alias = nicname
      44 TCP, UDP mpm-flags MPM FLAGS Protocol
      45 TCP, UDP mpm Message Processing Module
      46 TCP, UDP mpm-snd MPM (default send)
      47 TCP, UDP ni-ftp NI FTP
      48 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      49 TCP, UDP login Login Host Protocol
      50 TCP, UDP re-mail-ck Remote Mail Checking Protocol
      51 TCP, UDP la-maint IMP Logical Address Maintenance
      52 TCP, UDP xns-time XNS Time Protocol
      53 TCP, UDP domain Domain Name System Server
      54 TCP, UDP xns-ch XNS Clearinghouse
      55 TCP, UDP isi-gl ISI Graphics Language
      56 TCP, UDP xns-auth XNS Authentication
      57 TCP, UDP
      Any private terminal access
      58 TCP, UDP xns-mail XNS Mail
      59 TCP, UDP
      Any private file service
      60 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      61 TCP, UDP ni-mail NI MAIL
      62 TCP, UDP acas ACA Services
      63 TCP, UDP via-ftp VIA Systems – FTP
      64 TCP, UDP covia Communications Integrator (CI)
      65 TCP, UDP tacacs-ds TACACS-Database Service
      66 TCP, UDP sql*net Oracle SQL*NET
      67 TCP, UDP bootpc DHCP/BOOTP Protocol Server
      68 TCP, UDP bootpc DHCP/BOOTP Protocol Server
      69 TCP, UDP TFTP Trivial File Transfer Protocol
      70 TCP, UDP gopher Gopher
      71 TCP, UDP netrjs-1 Remote Job Service
      72 TCP, UDP netrjs-2 Remote Job Service
      73 TCP, UDP netrjs-3 Remote Job Service
      74 TCP, UDP netrjs-4 Remote Job Service
      75 UDP T/A Any private dial-out service
      76 TCP, UDP T/A Belum ditetapkan
      77 TCP, UDP
      Any private RJE service
      78 TCP, UDP vetTCP VetTCP
      79 TCP, UDP finger Finger
      80 TCP, UDP www World Wide Web HTTP
      81 TCP, UDP hosts2-ns HOSTS2 Name Server
      82 TCP, UDP xfer XFER Utility
      83 TCP, UDP mit-ml-dev MIT ML Device
      84 TCP, UDP ctf Common Trace Facility
      85 TCP, UDP mit-ml-dev MIT ML Device
      86 TCP, UDP mfcobol Micro Focus Cobol
      87 TCP, UDP
      Any private terminal link; alias = ttylink
      88 TCP, UDP kerberos Kerberos
      89 TCP, UDP su-mit-tg SU/MIT Telnet Gateway
      90 TCP, UDP
      DNSIX Security Attribute Token Map
      91 TCP, UDP mit-dov MIT Dover Spooler
      92 TCP, UDP npp Network Printing Protocol
      93 TCP, UDP dcp Device Control Protocol
      94 TCP, UDP objcall Tivoli Object Dispatcher
      95 TCP, UDP supdup SUPDUP
      96 TCP, UDP dixie DIXIE Protocol Specification
      97 TCP, UDP swift-rvf Swift Remote Virtual File Protocol
      98 TCP, UDP tacnews TAC News
      99 TCP, UDP metagram Metagram Relay
      100 TCP newacct (unauthorized use)
      101 TCP, UDP hostname NIC Host Name Server; alias = hostname
      102 TCP, UDP iso-tsap ISO-TSAP
      103 TCP, UDP gppitnp Genesis Point-to-Point Trans Net; alias = webster
      104 TCP, UDP acr-nema ACR-NEMA Digital Imag. & Comm. 300
      105 TCP, UDP csnet-ns Mailbox Name Nameserver
      106 TCP, UDP 3com-tsmux 3COM-TSMUX
      107 TCP, UDP rtelnet Remote Telnet Service
      108 TCP, UDP snagas SNA Gateway Access Server
      109 TCP, UDP pop2 Post Office Protocol version 2 (POP2); alias = postoffice
      110 TCP, UDP pop3 Post Office Protocol version 3 (POP3); alias = postoffice
      111 TCP, UDP sunrpc SUN Remote Procedure Call
      112 TCP, UDP mcidas McIDAS Data Transmission Protocol
      113 TCP, UDP auth Authentication Service; alias = authentication
      114 TCP, UDP audionews Audio News Multicast
      115 TCP, UDP sftp Simple File Transfer Protocol
      116 TCP, UDP ansanotify ANSA REX Notify
      117 TCP, UDP uucp-path UUCP Path Service
      118 TCP, UDP sqlserv SQL Services
      119 TCP, UDP nntp Network News Transfer Protocol (NNTP); alias = usenet
      120 TCP, UDP cfdptkt CFDPTKT
      121 TCP, UDP erpc Encore Expedited Remote Procedure Call
      122 TCP, UDP smakynet SMAKYNET
      123 TCP, UDP ntp Network Time Protocol; alias = ntpd ntp
      124 TCP, UDP ansatrader ANSA REX Trader
      125 TCP, UDP locus-map Locus PC-Interface Net Map Server
      126 TCP, UDP unitary Unisys Unitary Login
      127 TCP, UDP locus-con Locus PC-Interface Connection Server
      128 TCP, UDP gss-xlicen GSS X License Verification
      129 TCP, UDP pwdgen Password Generator Protocol
      130 TCP, UDP cisco-fna Cisco FNATIVE
      131 TCP, UDP cisco-tna Cisco TNATIVE
      132 TCP, UDP cisco-sys Cisco SYSMAINT
      133 TCP, UDP statsrv Statistics Service
      134 TCP, UDP ingres-net INGRES-NET Service
      135 TCP, UDP loc-srv Location Service
      136 TCP, UDP profile PROFILE Naming System
      137 TCP, UDP netbios-ns NetBIOS Name Service
      138 TCP, UDP netbios-dgm NetBIOS Datagram Service
      139 TCP, UDP netbios-ssn NetBIOS Session Service
      140 TCP, UDP emfis-data EMFIS Data Service
      141 TCP, UDP emfis-cntl EMFIS Control Service
      142 TCP, UDP bl-idm Britton-Lee IDM
      143 TCP, UDP imap2 Interim Mail Access Protocol v2
      144 TCP, UDP news NewS; alias = news
      145 TCP, UDP uaac UAAC Protocol
      146 TCP, UDP iso-ip0 ISO-IP0
      147 TCP, UDP iso-ip ISO-IP
      148 TCP, UDP cronus CRONUS-SUPPORT
      149 TCP, UDP aed-512 AED 512 Emulation Service
      150 TCP, UDP sql-net SQL-NET
      151 TCP, UDP hems HEMS
      152 TCP, UDP bftp Background File Transfer Program
      153 TCP, UDP sgmp SGMP; alias = sgmp
      154 TCP, UDP netsc-prod Netscape
      155 TCP, UDP netsc-dev Netscape
      156 TCP, UDP sqlsrv SQL Service
      157 TCP, UDP knet-cmp KNET/VM Command/Message Protocol
      158 TCP, UDP pcmail-srv PCMail Server; alias = repository
      159 TCP, UDP nss-routing NSS-Routing
      160 TCP, UDP sgmp-traps SGMP-TRAPS
      161 TCP, UDP snmp Simple Network Management Protocol
      162 TCP, UDP snmptrap SNMP TRAP
      163 TCP, UDP cmip-man CMIP/TCP Manager
      164 TCP, UDP cmip-agent CMIP/TCP Agent
      165 TCP, UDP xns-courier Xerox
      166 TCP, UDP s-net Sirius Systems
      167 TCP, UDP namp NAMP
      168 TCP, UDP rsvd RSVD
      169 TCP, UDP send SEND
      170 TCP, UDP print-srv Network PostScript
      171 TCP, UDP multiplex Network Innovations Multiplex
      172 TCP, UDP cl/1 Network Innovations CL/1
      173 TCP, UDP xyplex-mux Xyplex
      174 TCP, UDP mailq MAILQ
      175 TCP, UDP vmnet VMNET
      176 TCP, UDP genrad-mux GENRAD-MUX
      177 TCP, UDP xdmcp X Display Manager Control Protocol
      178 TCP, UDP nextstep NextStep Window Server
      179 TCP, UDP bgp Border Gateway Protocol (BGP)
      180 TCP, UDP ris Intergraph
      181 TCP, UDP unify Unify
      182 TCP, UDP audit Unisys Audit SITP
      183 TCP, UDP ocbinder OCBinder
      184 TCP, UDP ocserver OCServer
      185 TCP, UDP remote-kis Remote-KIS
      186 TCP, UDP kis KIS Protocol
      187 TCP, UDP aci Application Communication Interface
      188 TCP, UDP mumps Plus Five’s MUMPS
      189 TCP, UDP qft Queued File Transport
      190 TCP, UDP gacp Gateway Access Control Protocol
      191 TCP, UDP prospero Prospero
      192 TCP, UDP osu-nms OSU Network Monitoring System
      193 TCP, UDP srmp Spider Remote Monitoring Protocol
      194 TCP, UDP irc Internet Relay Chat (IRC) Protocol
      195 TCP, UDP dn6-nlm-aud DNSIX Network Level Module Audit
      196 TCP, UDP dn6-smmred DNSIX Session Management Module Audit Redirector
      197 TCP, UDP dls Directory Location Service
      198 TCP, UDP dls-mon Directory Location Service Monitor
      199 TCP, UDP smux SMUX
      200 TCP, UDP src IBM System Resource Controller
      201 TCP, UDP at-rtmp AppleTalk Routing Maintenance
      202 TCP, UDP at-nbp AppleTalk Name Binding
      203 TCP, UDP at-3 AppleTalk Unused
      204 TCP, UDP at-echo AppleTalk Echo
      205 TCP, UDP at-5 AppleTalk Unused
      206 TCP, UDP at-zis AppleTalk Zone Information
      207 TCP, UDP at-7 AppleTalk Unused
      208 TCP, UDP at-8 AppleTalk Unused
      209 TCP, UDP tam Trivial Authenticated Mail Protocol
      210 TCP, UDP z39.50 ANSI Z39.50
      211 TCP, UDP 914c/g Texas Instruments 914C/G Terminal
      212 TCP, UDP anet ATEXSSTR
      213 TCP, UDP ipx Internetwork Packet Exchange (IPX)
      214 TCP, UDP vmpwscs VM PWSCS
      215 TCP, UDP softpc Insignia Solutions
      216 TCP, UDP atls Access Technology License Server
      217 TCP, UDP dbase dBASE UNIX
      218 TCP, UDP mpp Netix Message Posting Protocol
      219 TCP, UDP uarps Unisys ARPs
      220 TCP, UDP imap3 Interactive Mail Access Protocol versi 3
      221 TCP, UDP fln-spx Berkeley rlogind with SPX authentication
      222 TCP, UDP fsh-spx Berkeley rshd with SPX authentication
      223 TCP, UDP cdc Certificate Distribution Center
      224–241 T/A T/A Tidak digunakan; dicadangkan
      242 TCP, UDP direct Direct
      243 TCP, UDP sur-meas Survey Measurement
      245 TCP, UDP link LINK
      246 TCP, UDP dsp3270 Display Systems Protocol
      247 TCP, UDP subntbcst_tftp SUBNTBCST_TFTP
      248 TCP, UDP bhfhs bhfhs
      249–255 T/A T/A Tidak digunakan; dicadangkan
      345 TCP, UDP pawserv Perf Analysis Workbench
      346 TCP, UDP zserv Zebra server
      347 TCP, UDP fatserv Fatmen Server
      371 TCP, UDP clearcase Clearcase
      372 TCP, UDP ulistserv UNIX Listserv
      373 TCP, UDP legent-1 Legent Corporation
      374 TCP, UDP legent-2 Legent Corporation
      375 TCP, UDP T/A official & unofficial assignments, known security risks, trojans and applications use.
      376 TCP, UDP T/A protocol and security warnings including related ports.
      377 TCP, UDP T/A
      1. protocol and security warnings including related ports.
    • Registered Port: Port-port yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tetapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama. Range registered port berkisar dari 1024 hingga 49151 dan beberapa port di antaranya adalah Dynamically Assigned Port.
    • Dynamically Assigned Port: merupakan port-port yang ditetapkan oleh sistem operasi atau aplikasi yang digunakan untuk melayani request dari pengguna sesuai dengan kebutuhan. Dynamically Assigned Port berkisar dari 1024 hingga 65536 dan dapat digunakan atau dilepaskan sesuai kebutuhan.
D.Refrensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Port_(Jaringan_Komputer)

Memblokir Situs dengan Filter Rules | Prakerin BLC Telkom Klaten


Assalamualaikum Wr Wb
Kali ini saya akan memaparkan lagi tentang memblokir situs, kemarin saya sudah jelaskan gimana memblokir situs lewat web proxy, kali ini saya akan memblokir situs dengan Filter Rules !!!
Semoga Bermanfaat ya...

A. Pendahuluan
  • Filter Rule Pada Mikrotik – Firewall filter merupakan salah satu firewall pada mikrotik yang digunakan untuk menentukan apakah suatu paket data dapat masuk atau tidak kedalam sistem router mikrotik paket data yang akan ditangani fitur filter ini adalah paket data yang ditunjukan pada salah satu interface router. 
B. Maksud dan Tujuan
  • Agar yang masuk menggunakan hotspot kita tidak bisa membuka situs-situs dewasa,youtobe dll
C. Proses/Langkah-Langkah
  • Login terlebih dahulu ke mikrotik
  • Kemudian masuk ke menu IP >>Firewal >>Filter Rules
  • Selanjutnya Add di menu Filter Rules tadi kemudian Atur sebagai berikut :
    • General
      • chain                    = forwad
      • protocol               = 6(tcp)
      • dst.port                = 80
      • in interface          = ether1 (ini adalah akses internet hotspot kita)
    • Advanced
      • content                = misal youtube.com (situs yang ingin diblokir)
    • Action
      • action                  = drop
  • Jika sudah kalian buka browser dan coba membuka situs yang sudah kalian blokir tadi apakah sudah benar atau belom
Sekian yang sudah saya paparkan
Jika ada kesalahan tulis aja di komentar ya !!
Wassalamualaikum Wr Wb
 
     

Transfer File dari Laptop ke Server | Prakerin BLC Telkom Klaten


A.Pendahuluan
  • Pengertian
    • SCP adalah protokol jaringan , berdasarkan protokol BSD RCP , yang mendukung transfer file antar host pada jaringan. SCP menggunakan Secure Shell (SSH) untuk transfer data dan menggunakan mekanisme otentikasi yang sama, sehingga memastikan keaslian dan kerahasiaan data dalam perjalanan . Klien dapat mengirim (upload) file ke server, termasuk atribut dasar (perizinan, cap waktu). Klien juga bisa meminta file atau direktori dari server (download). SCP berjalan di atas port TCP 22 secara default. Seperti RCP, tidak ada RFC yang mendefinisikan spesifik protokol.
B.Maksud Dan Tujuan
  • Mengirim file ke server melalui perintah scp 
C.Latar belakang
  • karena mengirim file ke server menggunakan kabel terlalu rumit dan menghambat waktu , maka saya mengirim file ke server menggunakan perintah scp yang terinstall satu paket dengan ssh
D.Alat Dan Bahan
  • laptop / server 
  • scp (ssh)
  • koneksi internet
E.Langkah Langkah
  1. siapkan file yang akan di kirim ke server
  2. buka terminal , ketikkan scp namafile.zip user@ipserver:/to/path/file
  3. masukan password dari user ssh di atas
  4. tunggu prosses hingga selesai , kecepatan tergantung dengan ukuran file dan kecepatan koneksi internaet
  5. sekarang kita cek di server
  6. masuk ke path yang di pilih tadi
  7. ketikkan perintah ls di path yang di pilih
F.Hasil yang di Dapat  
  • File berhasil terkirim ke server
G.Refrensi

User Datagram Protocol (UDP) | Prakerin BLC Telkom Klaten



A.Pendahuluan
  • UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768
B.Maksud dan Tujuan
  • Mengetahui dan Mempelajari apa itu UDP 
C. Karakteristik UDP
  • UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
      • Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi.
      • Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
      • UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification.
      • UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
  • UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
      • UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP.
      • UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
      • UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
 D.Penggunaan UDP
  • UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
      • Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System.
      • Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
      • Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP).
      • Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service.
E.UDP Message
  • UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut. Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.
     
F.Header UDP
  • Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap, seperti tersebutkan dalam tabel berikut.

  • Field

    Panjang

    Keterangan
    Source Port
    16 bit (2 byte)
    Digunakan untuk mengidentifikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan. Penggunaan field ini adalah opsional, dan jika tidak digunakan, akan diset ke angka 0. Beberapa protokol lapisan aplikasi dapat menggunakan nilai field ini dari pesan UDP yang masuk sebagai nilai field port tujuan (Destination Port, lihat baris selanjutnya) sebagai balasan untuk pesan tersebut.
    Destination Port
    16 bit (2 byte)
    Digunakan untuk mengidentifikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menjadi tujuan pesan UDP yang bersangkutan. Dengan menggunakan kombinasi antara alamat IP dengan nilai dari field ini untuk membuat sebuah alamat yang signifikan untuk mengidentifikasikan proses yang berjalan dalam sebuah host tertentu yang dituju oleh pesan UDP yang bersangkutan.
    Length
    16 bit (2 byte)
    Digunakan untuk mengindikasikan panjang pesan UDP (pesan UDP ditambah dengan header UDP) dalam satuan byte. Ukuran paling kecil adalah 8 byte (ukuran header UDP, ketika tidak ada isi pesan UDP), dan ukuran paling besar adalah 65515 bytes (65535 [216] -20 [ukuran header protokol IP]). Panjang maksimum aktual dari pesan UDP akan disesuaikan dengan menggunakan nilai Maximum Transmission Unit (MTU) dari saluran di mana pesan UDP dikirimkan. Field ini bersifat redundan (terulang-ulang). Panjang pesan UDP dapat dihitung dari field Length dalam header UDP dan field IP Header Length dalam header IP.
    Checksum
    16 bit (2 byte)
    Berisi informasi pengecekan integritas dari pesan UDP yang dikirimkan (header UDP dan pesan UDP). Penggunaan field ini adalah opsional. Jika tidak digunakan, field ini akan bernilai 0.
G.Port 
  • Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas.


  • Nomor Port UDP

    Di GUnakan Oleh
    53
    Domain Name System (DNS) Name Query
    67
    BOOTP client (Dynamic Host Configuration Protocol [DHCP])
    68
    BOOTP server (DHCP)
    69
    Trivial File Transfer Protocol (TFTP)
    137
    NetBIOS Name Service
    138
    NetBIOS Datagram Service
    161
    Simple Network Management Protocol (SNMP)
    445
    Server Message Block (SMB)
    520
    Routing Information Protocol (RIP)
    1812/1813
    Remote Authentication Dial-In User Service (RADIUS)
H.Kekurangan UDP

    1. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
    2. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi pada protokol TCP.
    3. UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar.
I.Refresnsi



Transmission Control Protocol (TCP) | Prakerin BLC Telkom Klaten


A.Pendahuluan
  • Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transport (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dispesifikasikan dalam RFC 793 
B.Maksud & Tujuan
  • Memahami apa itu TCP
C.Sejarah TCP
  • Saat Vint Cerf dan Bob Kahn pertama menulis spesifikasi atas protokol ini tahun 1973, internet masih merupakan media yang dilarang untuk keperluan komersil. Di bulan May 1974, IEEE mempublikasikan makalah berjudul "Protokol sebagai paket interkoneksi jaringan." Sebagai penulis makalah tersebut, Cerf dan Kahn menjabarkan sebuah protokol interkoneksi untuk berbagi layanan dengan memanfaatkan pertukaran-paket antara node jaringan yang terhubung. Komponen pengontrol utama atas model ini disebut sebagai "Program pengontrol transmisi" yang menggabungkan baik tautan koneksi teriorientasi dan layanan datagram antar host. Program pengontrol transmisi monolitik ini kemudian dipecah ke dalam arsitektur modular yang terdiri atas Protokol pengontrol transmisi pada lapisan koneksi terorientasi dan Protokol internet pada lapisan datagram. Model ini lah yang kemudian dikenal dengan istilah TCP/IP, meski secara formal istilah yang digunakan adalah Paket protokol internet.
D.Karakteristik TCP
  • TCP Memiliki Beberapa Karakteristik sebagai berikut :
      • Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination).
      • Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk.
      • Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan TCP Checksum.
      • Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia pahami.
      • Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima.
      • Melakukan segmentasi terhadap data yang datang dari lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model)
      • Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many.
  • TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan FTP.
E.Segmen TCP

  • Segmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai datagram-datagram IP (datagram merupakan satuan protocol data unit pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas sebuah header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan menggunakan header IP dari protokol IP. Sebuah segmen dapat berukuran hingga 65495 byte: 216-(ukuran header IP terkecil (20 byte)+ukuran header TCP terkecil (20 byte)). Datagram IP tersebut akan dienkapsulasi lagi dengan menggunakan header protokol network interface (lapisan pertama dalam DARPA Reference Model) menjadi frame lapisan Network Interface. Gambar berikut mengilustrasikan data yang dikirimkan ke sebuah host.
    Di dalam header IP dari sebuah segmen TCP, field Source IP Address diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Sementara itu, field Destination IP Address juga akan diatur menjadi alamat unicast dari sebuah antarmuka host tertentu yang dituju. Hal ini dikarenakan, protokol TCP hanya mendukung transmisi one-to-one.
F.Header TCP
  • Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar dan tabel berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte.

  • Nama Field

    Ukuran

    Keterangan
    Source Port 2 byte (16 bit) Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Source IP Address dalam header IP dan field Source Port dalam field header TCP disebut juga sebagai source socket, yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen dikirimkan. Lihat juga Port TCP.
    Destination Port 2 byte (16 bit) Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP Address dalam header IP dan field Destination Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket tujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana segmen akan dikirimkan.
    Sequence Number 4 byte (32 bit) Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun tidak ada data (payload) dalam segmen.
    Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1.
    Acknowledgment Number 4 byte (32 bit) Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam aliran byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si penerima pada pengiriman selanjutnya. Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1.
    Data Offset 4 bit Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header Length dalam header IP, field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data Offset diset ke nilai maksimumnya (24=16) yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar dapat memiliki panjang hingga 60 byte.
    Reserved 6 bit Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0.
    Flags 6 bit Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN (Finish).
    Window 2 byte (16 bit) Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer host penerima segmen yang bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran window ke setiap segmen, penerima segmen TCP memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak data yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim segmen tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow control.
    Checksum 2 byte (16 bit) Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya dan payload-nya). Nilai field Checksum akan diatur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum.
    Urgent Pointer 2 byte (16 bit) Menandakan lokasi data yang dianggap "urgent" dalam segmen.
    Options 4 byte (32 bit) Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan menggunakan field Data offset.
G.Port TCP
  • Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh [[IANA|IANaplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).
H.Flag TCP
  • Sebuah Segmen TCP memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang mengindikasikan segmen yang bersangkutan

  • Nama Flag

    Keterangan
    URG
    Mengindikasikan bahwa beberapa bagian dari segmen TCP mengandung data yang sangat penting, dan field Urgent Pointer dalam header TCP harus digunakan untuk menentukan lokasi di mana data penting tersebut berada dalam segmen.
    ACK
    Mengindikasikan field Acknowledgment mengandung oktet selanjutnya yang diharapkan dalam koneksi. Flag ini selalu diset, kecuali pada segmen pertama pada pembuatan sesi koneksi TCP.
    PSH
    Mengindikasikan bahwa isi dari TCP Receive buffer harus diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi. Data dalam receive buffer harus berisi sebuah blok data yang berurutan (kontigu), dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata lain, sebuah segmen yang memiliki flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah ada satu byte pun data yang hilang dari aliran byte segmen tersebut; data tidak dapat diberikan kepada protokol lapisan aplikasi hingga segmen yang hilang tersebut datang. Normalnya, TCP Receive buffer akan dikosongkan (dengan kata lain, isi dari buffer akan diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi) ketika buffer tersebut berisi data yang kontigu atau ketika dalam "proses perawatan". Flag PSH ini dapat mengubah hal seperti itu, dan membuat akan TCP segera mengosongkan TCP Receive buffer. Flag PSH umumnya digunakan dalam protokol lapisan aplikasi yang bersifat interaktif, seperti halnya Telnet, karena setiap penekanan tombol dalam sesi terminal virtual akan dikirimkan dengan sebuah flag PSH diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan lainnya dari flag ini adalah pada segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan menggunakan protokol FTP. Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH aktif tidak harus segera di-acknowledge oleh penerima.
    RST
    Mengindikasikan bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan. Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 akan dikirimkan sebagai respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang ternyata segmen tersebut bukan yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi gagal. Pengiriman segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 untuk sebuah koneksi aktif akan menutup koneksi secara paksa, sehingga data yang disimpan dalam buffer akan dibuang (dihilangkan). Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang dibuat, segmen dengan flag RST aktif akan dikirimkan sebagai respons terhadap request pembuatan koneksi untuk mencegah percobaan pembuatan koneksi.
    SYN
    Mengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung Initial Sequence Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi TCP, TCP akan mengirimkan sebuah segmen dengan flag SYN diset ke nilai 1. Setiap host TCP lainnya akan memberikan jawaban (acknowledgment) dari segmen dengan flag SYN tersebut dengan menganggap bahwa segmen tersebut merupakan sekumpulan byte dari data. Field Acknowledgment Number dari sebuah segmen SYN diatur ke nilai ISN + 1.
    FIN
    Menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam mengirimkan data dalam sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya dihentikan (akibat sudah tidak ada data yang dikirimkan lagi), setiap host TCP akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag FIN diset ke nilai 1. Sebuah host TCP tidak akan mengirimkan segmen dengan flag FIN hingga semua data yang dikirimkannya telah diterima dengan baik (menerima paket acknowledgment) oleh penerima. Setiap host akan menganggap sebuah segmen TCP dengan flag FIN sebagai sekumpulan byte dari data. Ketika dua host TCP telah mengirimkan segmen TCP dengan flag FIN dan menerima acknowledgment dari segmen tersebut, maka koneksi TCP pun akan dihentikan.
I.TCP Three-way Handshake

  • TCP Three-way Handshake adalah proses pembuatan koneksi TCP 
  • Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut: 


    • Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi).
    • Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.
    • Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua.

  • TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang reliable..
J.Refrensi